Bibirnya keluh,pucat,matanya syup dan ada garis hitam
dilingkar matanya.wajahnya yang putih bersih semakin terlihat pucat,namun tidak
ada kesedihan dari raut wajahnya.ia tetap tersenyum manis,sesekaliia
tertawa,kenapa??? Karena ia telah mengikhlaskan takdirnya sebagai penderita
kanker otak stadium awal.bersyukur karena ia telah mengetahuinya sejak
awal,kegiatan masih bisa ia kerjakan hanya saja tidak seperti dulu ketika
tubuhnya sehat,bukan seperti sekarang yang apabila kelelahan sedikit saja sudah
berpengaruh besar terhadap tubuhnya.suami setia sealu menjadi obat terhebat
yang ia miliki,kekuatan cinta yang membuat dia terlihat bukan sebai wanit yang
berpenyakitan tapi seperti layaknya wanita normal yang sehat.pernikahan yang
baru berjalan beberapa bulan ini,bukan menjadi penghalang bagi mereka untuk
saling menggenggam erat tangan dan langkahkan kaki sebagi bentuk kecintan
bersama bahwa mereka sanggup untuk menjalani hidup bersama.
Azzam sang suami yang hobi membaca dan menulis tidak pernah
absen memperhatikan istri tercinta.Sofi bersyukur telah Allah kirimkan pria
hitam manis,jangkung,dengan ikal itu sebagai imamnya.terkadang sofi kasihan
melihat suaminya yang lelah sehabis bekerja mencari nafkah untuk dirinya dan
tentunya untuk biaya pengobatan dirinya.kadang sofi menangis diam diam agar
suaminya tak mengetahui kalau dirinya bersedih.sempat suatu waktu sofi menangis
dan azzam mengetahuinya,azzam pun mendekati sofi dan memegang erat
tangannya,”kenapa sayang,apa uang membuatmu bersedih??”.sofi menatap wajah
suaminya yang hangat dan penuh dengan kasih sayang.”aku sedih,rasanya aku bukan
wanita yang baik untuk mu,baru beberapa bulan kita menikah tapi aku sudah
banyak merepotkan mu,apalagi dengan keadaan ku yang seperti ini mungkin
memberimu anak itu sulit” lalu azzam menatap wajah istri tercintanya sambil
mengusap air mata di pipi istrinya dan berkata “lihat aku,tatap mata aku,apa
ada keraguaan disana,apa aku pernah menuntutmu untuk memberikan seorang anak”
sofi terdiam “tapi....” belum sempat sofi berbicara azzam langsung memeluk
sofi.”kamu tahu alasan aku menikahi mu???hingga aku bertahan selama 7 tahun dan
memantapkan diri untu meminangmu” sofi hanya diam sesekali terdengar isak
tangis sofi,azzam melanjutkan perkataannya “itu karena kau wanita yang aku percayai
untuk mengemban amanah menjadi istri yang baik dan ibu yang baik bagi anak
anak”.tangis sofi semakin kencang.azzam melepas pelukan memegang pundak sofi dan menatapnya penuh
kasih sayang.”diberi atau tidaknya anak bukan menjadi masalah yang terpenting
saat ini adalah kesembuhan mu sayang”
Pernikahannya menginjak satu tahun,belum ada tanda-tanda
kesembuhan,namun seperti biasanya sofi rutin meminum obat dan kemoterapi.tapi
jadwal kemo kali ini sofi ia tidak pergi,ia merasakan ada sesuatu yang
mengganjal dihatinya yang membuatnya enggan untuk pergi kemo apalagi meminum
obat itu.sofi ingin rumahnya tidak selamanya seperti ini.sepi tidak ada
tangisan bayi,tak ada pelipur lara dari kegundahan yang melanda.sofi ingin
hamil,sofiingin melahirkan,sofi ingin punya anak!!!
“Ya Allah bila kau izinkan dan kau berikan aku kesempatan
untuk hidup jangan biarkan hidup ku sia sia belaka,jadikan hidupku memiliki
tujuan,tujuan saat ini adalah memberikan keturunan untuk mas azzam.hanya itu
yang aku pinta ya Allah.engkau Maha mendengar lagi Maha mengetahui”.Aamiin..
Sofi diam diam tak meminum obat yang biasanya ia minum,azzam
pun tak mengetahui apa yang sofi perbuat.obat ini selalu sofi buang ke toilet
kamar mandinya.kjadiaan itu sudah berlangsung selama satu bulan,dan kini sofi
berharap Allah mengabulkan doa disetiap sujud malamnya.
Hari ini azzam ulang tahun,sofi ingin memberikan kejutan
kepada azzam,hari inipun sofi menyiapkan kue ulang tahun lengkap dengan
lilinnya.usia azzam kini menginjak usia 25 tahun,sofi bersiap siap sebelum
azzam pulang dari kantornya.suara mobil azzam terdengar memasuki halaman
rumah,sofi buru buru mematikan lampu rumah.azzam mengetuk pintu berkali kali
tapi tak ada respon,akhirny azzam membuka pintu,aneh pintu tidak terkunci tidak
seperti biasa biasanya sofi tidak mengunci pintu.azzam masuk kedalam
rumah,kedaan rumah gelap sofi tak ada disana,kemana sofi???azzam terus masuk
dan ketia azzam sampai di bagian dapur lampu “selamat ulang tahun suami ku
tercinta” azzam berbalik arah dan dihadapannya telah ada sofi sambil membawa
kue ulang tahun beserta lilin dengan angka 25.
“Masyaallah sayang....aku saja tidak ingat kalau ini hari
ulang tahun ku”
“sudah menjadi kewajiban ku menjadi seorang istri yang sudah
sepatutnya membahagiakan mu,biarlah aku membahagiakan mu dengan cara ku
sendiri”
Sofi dan azzam menuju meja makan dan siap untuk memotong
kue,tapi tiba tiba sofi pinsan dan secara refleks azzam menangkap sofi dan
tanpa pikir panjang sofi ia bawa ke rumah sakit terdekat.sesampainya dirumah
sakit dan dokter telah memeriksa sofi,akhirnya dokter pun berbicara “sepertinya
istri bapak tidak mengikuti anjuran dokter”
“memang kenapa dok?” tanya azzam panik
“sel sel kanker yang ada dalam tubuh istri bapak mulai
menyebar ke anggota tubuh lainnya,seharusnya bagi pasien yang sudah mengetahui
penyakit ini sejak awal dan telah rutin meminum obat dan mengikuti kemo tidak
akan seperti ini,apalagi ada hal yang membuat saya terkejut”
“ apa itu dok??”
“ istri bapak kini sedang mengandung,dan itu artinya dia
telah membahayakan tbuhnya sendiri,seperti yang bapak tahu penderita kanker
otak tidak disarankan untuk hamil ada resiko tersediri yang akibatnya
membahayakan pasien”
Ya Allah apa yang menyebab kan sofi melakukan ini,padahal
ini sangat membahayakan nyawanya sendiri.
Azzam mendatangi ruangan sofi,sofi masih terlelap,azzam
memandangi wajah sofi yang tetap cantik walau dalam keadaan sakit,azzam melihat
perut sofi ” Ya Allah dalam perutnya telah ada benih ku,bukan maksud ku tidak
mensyukuri nikmatMU tapiaku takut ya Allah aku takut jikalau aku harus
kehilangan sofi.”
“mas azzam...”
Azzam menghampiri
“iyaa sayang...ada yang kamu inginkan,kamu mau makan,kamu
mau minum biar mas ambilkan yahh”
Sofi menarik tangan azzam
“engga mas,sofi engga ingin apa apa,sofi hanya ingin mas ada
disini nemenin sofi.maafin sofi yang selalu merepotkan mas”
Azzam ingi menangis
tapi tidak mungkin azzam menangis dihadapan sofi nani yang ada sofisemakin
merasa bersalah.
“yasudah mas temenin kamu yah “
“oiya mas apa kata dokter apa yang menyebab kan aku pingsan”
“tolong jawab pertanyaan mas sofi,,apa benar selam ini kamu
tidak meminum obt yang dokter saran kan??”
Sofi kaget,akhirnya yang selama ini ia sembunyikan ketahuan
juga,
“jadi mas sudah tahu apa yang aku lakukan,”
“mas sudah tahu,dokter yang memberitahukan kepada mas”
“mas...sofi hanya ingin punya anak,sofiingi membahagiakan
mas,sofi ingin menjadi wanita seutuhnya”
“tapi tidak harus seperti ini,tidak harus mempertaruhkan
kesehatan mu”
Akhirnya setelah dibicarakan dengan kepala dingin merekapun
sepakat utuk memperthankan kehamilan sofi.
Hari hari mereka lalui dengan suka cita hingga tiba sat
persalinan,ini sat paling mendebarkan karena sofi mengalami kontraksi hebat dan
doketer menyarankan untuk melakukan operasi cesar,bagi penderita kanker macam
sofi tidak di perbolehkan untuk melakukan persalinan secara normal,karen abisa
membahayakan keselamatannya.
Satu jam berlalu belum ada dokter yang keluar dari ruang
operasi,dan azzam menunggu sambil berdoa semoga semua berjalan lancar anak dan
istrinya bisa selamat.
Akhirna yang ditunggu tunggu datang,dokter keluar dari ruang
operasi dengan wajah tak menentu.
“dok bagaiman operasinya,lancar kan,bagaimana keadaan istri
dan anak saya dok??”
Dokter tidak menjawab sekali kali hanya memendangi wajah
azzam
“dok ada apa,jangan buat saya semakn khawatir”
Akhirnya dokter mulai berbicara,sambil mengajak azzam untuk
duduk tenang terlebih dahulu meski dia tahu tidak mungkin azam tenang.
“begini pak,alhamdulillah anak bapak lahir denga selamat dia
cantik seperti ibunya,tidak ada kekurangan apapun.tapi....”
“tapi apa dok???”
Dokter mengambil nafas panjang
“tapi maaf kami tidak bisa menyelamatkan nyawa istrimu”
Dunia seakan runtuh,azzam lemas takkuat menahan sakit orang
yang ia cinta kini pergi untuk selama lamanya hanya meninggalkan kenangan dan
sosok peri kecil yang harus ia besarkan dalam kasih sayang ganda darinya kasih
sayang dari ayah sekaligus dari ibunya.ia harus bangkit dan kuat demi
anaknya,ia pun memberikan nama sofia untuk anaknya ia berharap anaknya bisa
tumbuh seperti ibunya.
Ditutupnya buku harian azzam...
“jadi selama ini ayah menuliskannya dalm buku diary ayah???”
“iya anak ku,ayah selalu menuliskan semua cerita ayah
bersama ibu mu disini” sambil menunjukan diary nya.
Sofi kecil berlari ke kamar menahan tangis yang tak
terbendung,duduk dipinggir ranjang sambil mengambil figura foto yang berisi
foto ibundanya.
“bun...andai bunda ada didini mungkin hari hari ku lebih
indah,ada ayah dan bunda.bun...sofi janji sofi akan menjadi anak yang baik,anak
yang sholehah,anak yang patuh kepada ayah dan agama,sofi juga janji akan
menjaga ayah sampai kapanpun”
[ KEMATIAN PADA DASARNYA SANGAT DEKAT DENGAN KITA,HANYA KITA
SAJA YANG TAK MENYADARINYA.KADANGKALA KITA RASA APA YANG KITA ANGGAP ITU PALING
BAIK TERNYATA ITU TIDAK BAIK MENURUT ALLAH.YAKIN RENCANA ALLAH JAUH LEBIH INDAH
DARI SEMUA RENCANA KITA.YAKINKAN DIRI MANTAPKAN HATI,KALAU KITA MERASA MAMOU
JANGAN PERNAH MEMBERIKAN CELAH PADA KEMALASAN,TIDAK ADA YANG MUSTAHIL BAGI
ALLAH.KUN FAYAKUN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar