My lovely in the world

My lovely in the world
this is my family

Rabu, 07 Januari 2015

K E S E T I A A N


           Bibirnya keluh,pucat,matanya syup dan ada garis hitam dilingkar matanya.wajahnya yang putih bersih semakin terlihat pucat,namun tidak ada kesedihan dari raut wajahnya.ia tetap tersenyum manis,sesekaliia tertawa,kenapa??? Karena ia telah mengikhlaskan takdirnya sebagai penderita kanker otak stadium awal.bersyukur karena ia telah mengetahuinya sejak awal,kegiatan masih bisa ia kerjakan hanya saja tidak seperti dulu ketika tubuhnya sehat,bukan seperti sekarang yang apabila kelelahan sedikit saja sudah berpengaruh besar terhadap tubuhnya.suami setia sealu menjadi obat terhebat yang ia miliki,kekuatan cinta yang membuat dia terlihat bukan sebai wanit yang berpenyakitan tapi seperti layaknya wanita normal yang sehat.pernikahan yang baru berjalan beberapa bulan ini,bukan menjadi penghalang bagi mereka untuk saling menggenggam erat tangan dan langkahkan kaki sebagi bentuk kecintan bersama bahwa mereka sanggup untuk menjalani hidup bersama.

Azzam sang suami yang hobi membaca dan menulis tidak pernah absen memperhatikan istri tercinta.Sofi bersyukur telah Allah kirimkan pria hitam manis,jangkung,dengan ikal itu sebagai imamnya.terkadang sofi kasihan melihat suaminya yang lelah sehabis bekerja mencari nafkah untuk dirinya dan tentunya untuk biaya pengobatan dirinya.kadang sofi menangis diam diam agar suaminya tak mengetahui kalau dirinya bersedih.sempat suatu waktu sofi menangis dan azzam mengetahuinya,azzam pun mendekati sofi dan memegang erat tangannya,”kenapa sayang,apa uang membuatmu bersedih??”.sofi menatap wajah suaminya yang hangat dan penuh dengan kasih sayang.”aku sedih,rasanya aku bukan wanita yang baik untuk mu,baru beberapa bulan kita menikah tapi aku sudah banyak merepotkan mu,apalagi dengan keadaan ku yang seperti ini mungkin memberimu anak itu sulit” lalu azzam menatap wajah istri tercintanya sambil mengusap air mata di pipi istrinya dan berkata “lihat aku,tatap mata aku,apa ada keraguaan disana,apa aku pernah menuntutmu untuk memberikan seorang anak” sofi terdiam “tapi....” belum sempat sofi berbicara azzam langsung memeluk sofi.”kamu tahu alasan aku menikahi mu???hingga aku bertahan selama 7 tahun dan memantapkan diri untu meminangmu” sofi hanya diam sesekali terdengar isak tangis sofi,azzam melanjutkan perkataannya “itu karena kau wanita yang aku percayai untuk mengemban amanah menjadi istri yang baik dan ibu yang baik bagi anak anak”.tangis sofi semakin kencang.azzam melepas pelukan  memegang pundak sofi dan menatapnya penuh kasih sayang.”diberi atau tidaknya anak bukan menjadi masalah yang terpenting saat ini adalah kesembuhan mu sayang”

Pernikahannya menginjak satu tahun,belum ada tanda-tanda kesembuhan,namun seperti biasanya sofi rutin meminum obat dan kemoterapi.tapi jadwal kemo kali ini sofi ia tidak pergi,ia merasakan ada sesuatu yang mengganjal dihatinya yang membuatnya enggan untuk pergi kemo apalagi meminum obat itu.sofi ingin rumahnya tidak selamanya seperti ini.sepi tidak ada tangisan bayi,tak ada pelipur lara dari kegundahan yang melanda.sofi ingin hamil,sofiingin melahirkan,sofi ingin punya anak!!!
“Ya Allah bila kau izinkan dan kau berikan aku kesempatan untuk hidup jangan biarkan hidup ku sia sia belaka,jadikan hidupku memiliki tujuan,tujuan saat ini adalah memberikan keturunan untuk mas azzam.hanya itu yang aku pinta ya Allah.engkau Maha mendengar lagi Maha mengetahui”.Aamiin..
Sofi diam diam tak meminum obat yang biasanya ia minum,azzam pun tak mengetahui apa yang sofi perbuat.obat ini selalu sofi buang ke toilet kamar mandinya.kjadiaan itu sudah berlangsung selama satu bulan,dan kini sofi berharap Allah mengabulkan doa disetiap sujud malamnya.

Hari ini azzam ulang tahun,sofi ingin memberikan kejutan kepada azzam,hari inipun sofi menyiapkan kue ulang tahun lengkap dengan lilinnya.usia azzam kini menginjak usia 25 tahun,sofi bersiap siap sebelum azzam pulang dari kantornya.suara mobil azzam terdengar memasuki halaman rumah,sofi buru buru mematikan lampu rumah.azzam mengetuk pintu berkali kali tapi tak ada respon,akhirny azzam membuka pintu,aneh pintu tidak terkunci tidak seperti biasa biasanya sofi tidak mengunci pintu.azzam masuk kedalam rumah,kedaan rumah gelap sofi tak ada disana,kemana sofi???azzam terus masuk dan ketia azzam sampai di bagian dapur lampu “selamat ulang tahun suami ku tercinta” azzam berbalik arah dan dihadapannya telah ada sofi sambil membawa kue ulang tahun beserta lilin dengan angka 25.
“Masyaallah sayang....aku saja tidak ingat kalau ini hari ulang tahun ku”
“sudah menjadi kewajiban ku menjadi seorang istri yang sudah sepatutnya membahagiakan mu,biarlah aku membahagiakan mu dengan cara ku sendiri”
Sofi dan azzam menuju meja makan dan siap untuk memotong kue,tapi tiba tiba sofi pinsan dan secara refleks azzam menangkap sofi dan tanpa pikir panjang sofi ia bawa ke rumah sakit terdekat.sesampainya dirumah sakit dan dokter telah memeriksa sofi,akhirnya dokter pun berbicara “sepertinya istri bapak tidak mengikuti anjuran dokter”
“memang kenapa dok?” tanya azzam panik
“sel sel kanker yang ada dalam tubuh istri bapak mulai menyebar ke anggota tubuh lainnya,seharusnya bagi pasien yang sudah mengetahui penyakit ini sejak awal dan telah rutin meminum obat dan mengikuti kemo tidak akan seperti ini,apalagi ada hal yang membuat saya terkejut”
“ apa itu dok??”
“ istri bapak kini sedang mengandung,dan itu artinya dia telah membahayakan tbuhnya sendiri,seperti yang bapak tahu penderita kanker otak tidak disarankan untuk hamil ada resiko tersediri yang akibatnya membahayakan pasien”
Ya Allah apa yang menyebab kan sofi melakukan ini,padahal ini sangat membahayakan nyawanya sendiri.

Azzam mendatangi ruangan sofi,sofi masih terlelap,azzam memandangi wajah sofi yang tetap cantik walau dalam keadaan sakit,azzam melihat perut sofi ” Ya Allah dalam perutnya telah ada benih ku,bukan maksud ku tidak mensyukuri nikmatMU tapiaku takut ya Allah aku takut jikalau aku harus kehilangan sofi.”
“mas azzam...”
Azzam menghampiri
“iyaa sayang...ada yang kamu inginkan,kamu mau makan,kamu mau minum biar mas ambilkan yahh”
Sofi menarik tangan azzam
“engga mas,sofi engga ingin apa apa,sofi hanya ingin mas ada disini nemenin sofi.maafin sofi yang selalu merepotkan mas”
Azzam ingi  menangis tapi tidak mungkin azzam menangis dihadapan sofi nani yang ada sofisemakin merasa bersalah.
“yasudah mas temenin kamu yah “
“oiya mas apa kata dokter apa yang menyebab kan aku pingsan”
“tolong jawab pertanyaan mas sofi,,apa benar selam ini kamu tidak meminum obt yang dokter saran kan??”
Sofi kaget,akhirnya yang selama ini ia sembunyikan ketahuan juga,
“jadi mas sudah tahu apa yang aku lakukan,”
“mas sudah tahu,dokter yang memberitahukan kepada mas”
“mas...sofi hanya ingin punya anak,sofiingi membahagiakan mas,sofi ingin menjadi wanita seutuhnya”
“tapi tidak harus seperti ini,tidak harus mempertaruhkan kesehatan mu”
Akhirnya setelah dibicarakan dengan kepala dingin merekapun sepakat utuk memperthankan kehamilan sofi.
Hari hari mereka lalui dengan suka cita hingga tiba sat persalinan,ini sat paling mendebarkan karena sofi mengalami kontraksi hebat dan doketer menyarankan untuk melakukan operasi cesar,bagi penderita kanker macam sofi tidak di perbolehkan untuk melakukan persalinan secara normal,karen abisa membahayakan keselamatannya.
Satu jam berlalu belum ada dokter yang keluar dari ruang operasi,dan azzam menunggu sambil berdoa semoga semua berjalan lancar anak dan istrinya bisa selamat.
Akhirna yang ditunggu tunggu datang,dokter keluar dari ruang operasi dengan wajah tak menentu.
“dok bagaiman operasinya,lancar kan,bagaimana keadaan istri dan anak saya dok??”
Dokter tidak menjawab sekali kali hanya memendangi wajah azzam
“dok ada apa,jangan buat saya semakn khawatir”
Akhirnya dokter mulai berbicara,sambil mengajak azzam untuk duduk tenang terlebih dahulu meski dia tahu tidak mungkin azam tenang.
“begini pak,alhamdulillah anak bapak lahir denga selamat dia cantik seperti ibunya,tidak ada kekurangan apapun.tapi....”
“tapi apa dok???”
Dokter mengambil nafas panjang
“tapi maaf kami tidak bisa menyelamatkan nyawa istrimu”
Dunia seakan runtuh,azzam lemas takkuat menahan sakit orang yang ia cinta kini pergi untuk selama lamanya hanya meninggalkan kenangan dan sosok peri kecil yang harus ia besarkan dalam kasih sayang ganda darinya kasih sayang dari ayah sekaligus dari ibunya.ia harus bangkit dan kuat demi anaknya,ia pun memberikan nama sofia untuk anaknya ia berharap anaknya bisa tumbuh seperti ibunya.
Ditutupnya buku harian azzam...

“jadi selama ini ayah menuliskannya dalm buku diary ayah???”
“iya anak ku,ayah selalu menuliskan semua cerita ayah bersama ibu mu disini” sambil menunjukan diary nya.
Sofi kecil berlari ke kamar menahan tangis yang tak terbendung,duduk dipinggir ranjang sambil mengambil figura foto yang berisi foto ibundanya.
“bun...andai bunda ada didini mungkin hari hari ku lebih indah,ada ayah dan bunda.bun...sofi janji sofi akan menjadi anak yang baik,anak yang sholehah,anak yang patuh kepada ayah dan agama,sofi juga janji akan menjaga ayah sampai kapanpun”


[ KEMATIAN PADA DASARNYA SANGAT DEKAT DENGAN KITA,HANYA KITA SAJA YANG TAK MENYADARINYA.KADANGKALA KITA RASA APA YANG KITA ANGGAP ITU PALING BAIK TERNYATA ITU TIDAK BAIK MENURUT ALLAH.YAKIN RENCANA ALLAH JAUH LEBIH INDAH DARI SEMUA RENCANA KITA.YAKINKAN DIRI MANTAPKAN HATI,KALAU KITA MERASA MAMOU JANGAN PERNAH MEMBERIKAN CELAH PADA KEMALASAN,TIDAK ADA YANG MUSTAHIL BAGI ALLAH.KUN FAYAKUN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar